Apa
yang dimaksud dengan bising (noise)?
Bising
adalah bunyi atau suara yang tidak diinginkan atau tidak dikehendaki. Apakah
musik juga merupakan bising? Umumnya music adalah suara yang dikehendaki pendengarnya,
namun bila suara musik terlalu keras melampaui batas ambang pendengaran apalagi
berlangsung cukup lama dan berulang-ulang juga dapat menyebabkan gangguan
pendengaran.
Dalam
bidang ini pemerintah telah membuat peraturan untuk melindungi para pekerja
terhadap dampak negative bising. Namun ternyata dampak yang merugikan tidak
hanya terjadi pada lingkungan kerja namun juga dapat dialami oleh masyarakat
luas seperti pada aktifitas berikut ini :
·
Olahraga : menembak, power boating,
balap motor.
·
Rekreasi / hiburan : café, karaoke,
konser music, terutama music klasik, rock.
·
Mendengar music melalui alat pemutar
rekaman, walkman, CD/mp3 player, IPOD
·
Alat rumah tangga: hair dryer, blender,
mixer, food processor, vacuum cleaner, dll
·
Mainan/permainan anak
Adalah
suatu kenyataan bahwa dalam kehidupan sehari-hari ketika dikelilingi oleh
berbagai macam sumber bunyi mulai dari hair dryer, bising lalu lintas, bising
di tempat kerja, bising alat dapur dan pembersih ruangan maupun bising saat
rekreasi.
Dampak
negatif bising terhadap pendengaran umumnya tidak disadari karena gangguan
pendengaran tidak biasanya terjadi seketika namun biasanya berangsur-angsur.
Pada awalnya hanya mengenai nada tinggi saja, belum mengenai area percakapan
manusia.
DAMPAK BISING TERHADAP KESEHATAN
UMUM
Bising
yang kita dengar mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan baik secara umum
maupun pada pendengaran .
Dampak bising terhadap kesehatan
umum
Suara
bising yang melampaui ambang pendengaran untuk waktu yang cukup lama dan
berulang-ulang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti,
· Stress : peningkatan hormon stress
yaitu nor-epineprin dan cortisol menyebabkan perubahan irama jantung dan
tekanan darah
·
Hipertensi
·
Penyakit Kardiovaskular
·
Gangguan tidur
·
Lahir dengan berat badan rendah/ lahir
prematur.
Dampak bising terhadap pendengaran
Bagian telinga yang menerima dampak
langsung bising adalah koklea (rumah siput). Dalam kondisi normal, koklea
berperan sebagai sensor suara yang masuk ke telinga kemudian mengatur dan
mendistribusikannya berdasarkan tinggi rendahnya nada untuk diteruskan ke saraf
pendengaran sebelum menuju ke otak. Fungsi koklea lainnya adalah mengubah
energi listrik agar dapat berjalan di saraf pendengaran.
bagian-bagian koklea yang mengalami kerusakan akibat
pengaruh dari luar termasuk akibat bising maupun obat-obatan. Penyakit-penyakit
metabolik seperti kencing manis (diabetes), kelainan aliran maupun sumbatan
pembuluh darah juga akan menyebabkan kerusakan pada koklea. Kelainan yang
terjadi pada koklea umunya pada sel-sel rambut luar (Outer Hair Cell).
Kerusakan bersifat sementara (Temporary Threshold Shift) yang akan pulih bila
telinga diistirahatkan dari suara bising. Namun kerusakan juga dapat bersifat
menetap (Permanent Threshold Shift) dan tidak dapat diperbaiki lagi. Resiko
kerusakan koklea juga akan meningkat bila penderita sering mengkonsumsi obat
yang bersifat ototoxic seperti Streptomisin, Kina, Antibiotika golongan
makrolid dan aspirin (obat penurun panas).
Berapakah batas aman kekerasan
bunyi?
Menurut
Occupational Safety And Health Administration (OSHA), batas aman terhadap
bising adalah 85 desibel (dB)/24 jam. Sebagai perbandingan, kekerasan bunyi
yang berasal dari alat pengering rambut (hair dryer) sekitar 95 dB. Bila kita
ingin menikmati suara yang lebih keras dari batas aman (85 dB) maka jumlah
waktu yang diperbolehkan harus dikurangi. Setiap penambahan 3 dB diatas batas
aman (85 dB) maka waktu pajanan yang masih aman berkurang menjadi separuhnya
(12 jam). Ketentuan ini dikenal sebagai
3 dB Doubling Rate.
Gejala gangguan pendengaran akibat
bising
·
Pendegaran berkurang (berangsur-angsur)
·
Telinga berdenging (Tinnitus)
·
Sulit memahami percakapan dengan
kekerasan biasa (percakapan normal)
·
Distorsi kualitas suara
Bising dari alat pemutar rekaman
Saat ini ancaman lain untuk
pendengaran anak dan remaja adalah penggunaan alat pemutar rekaman seperti
walkman, MP3 player, CD player, dan IPOD yang memiliki volume maksimum antara
100-115 dB. Pengguna alat pemutar ini menerima kekerasan suara musik secara
efisien dan langsung ke dalam telinga melalui Earphone tanpa mengganggu
lingkungannya. Keunggulan dari teknologi tersebut yang membuat si pengguna
merasa nyaman, namun dari kenyamanan itu menyebabkan waktu paparan bising
bertambah lama sehingga resiko gangguna pendengaran menjadi lebih besar.
Volume
yang ideal untuk mendengara musik dari alat pemutar rekaman adalah 60% dari
volume maksimum untuk penggunaan total 60 menit/hari. Bila menggunakan lebih
dari 60% volume maksimum, waktu penggunaan harus kurang dari 1 jam/hari.
0 comments:
Posting Komentar