Konsultasi Pendengaran

Kelainan atau penyakit telinga

Posted by


  1. KELAINAN
    ATAU PENYAKIT TELINGA LUAR
  1. MIKROTIA
  • Pengertian
    :
Mikrotia merupakan kelainan
kongenital pada daun telinga, dimana daun telinga tidak terbentuk
atau kecil. Kelainan daun telinga ini dapat disertai dengan tidak
terbentuknya liang telinga (atresia).
  • Penyebab
    :
Gangguan pada perkembangan
arkus brakial
pertama dan kedua
  • Gejala/tanda
    klinis
Gejala atau tanda klinis pada
telinga luar dapat dengan mudah dikenali, terlihat adanya perbedaan
bentuk dan ukuran pada daun telinga.



  1. Sumbatan
    Serumen
         Pengertian
:


Serumen ialah hasil produksi
kelenjar seruminosa yang terdapat di liang telinga luar yang berguna
untuk melicinkan dinding telinga dan mencegah masuknya serangga kecil
ke dalam liang telinga. Pada kondisi tertentu serumen akan menyumbat
liang telinga dan akan mengganggu.
          Penyebab
:


Faktor yang menyebabkan
serumen terkumpul dan mengeras di dalam telinga, antara lain:
  • Liang
    telinga sempit
  • Produksi
    serumen banyak dan kental

  • Adanya
    benda asing di liang telinga

  • Serumen
    terdorong oleh cotton bud

          Gejala/Tanda
klinis :


  • Pendengaran
    berkurang
  • Rasa
    nyeri akibat serumen yang keras membatu dan menekan dinding telinga

  • Telinga
    berdengung (Tinitus)
  • Pusing
    berputar (Vertigo)

          Penatalaksanaan :

  • Tes
    otoskopi untuk mengetahui bagaimana kondisi liang telinga serta
    serumen
  • Irigasi
    telinga
  • Jika
    serumen keras dikait dengan alat pengait



  1. Otitis
    Eksterna
  • Pengertian
    :

Radang liang telinga, yang
bisa disebabkan oleh bakteri, di kinik seringkali sulit dibedakan
peradangan yang disebabkan oleh penyebab lain seperti jamur, alergi
atau virus sebab seringkali timbul secara bersamaan. Berikut beberapa
jenis
otitis
ekterna
:

  • Otitis
    Eksterna Sirkumskripta/Furunkel (Bisul)
Merupakan infeksi folikel
rambut sehingga terjadi furunkel /bisul. Biasanya di sepertiga bagian
luar liang telinga.
  • Penyebab
    :
Biasanya terjadi karena sering
mengorek liang telinga sehingga terjadi trauma yang mengenai folikel
rambut. Maka banyak kuman yang akan meng-infeksi
  • Gejala/tanda
    klinis
Rasa nyeri yang hebat ketika
penekanan pada telinga, bahkan pada saat membuka mulut.
  • Penatalaksanaan
Dengan kondisi seperti ini,
lakukan tes otoskopi, tindakan yang diambil oleh dokter spesialis THT
yaitu dengan mengeluarkan nanahnya lalu diberikan antibiotika local
dalam bentuk salep seperti
polymixin
B atau bacitracin
.



  • Otitis
    Eksterna Difus Akut
Infeksi yang mengenai kulit
liang telinga 2/3 bagian dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis
(kemerahan) dengan tidak jelas batasnya.
  • Penyebab
    :

Kuman penyebabnya biasanya
golongan
Pseudomonas,
escheria coli dan staphylococcus albus.
Sering
terjadi setelah berenang.
  • Gejala/tanda
    klinis
Tampak liang telinga sempit,
dinding telinga merah, terdapat rasa nyeri, terkadang terdapat secret
yang berbau dan demam
  • Penatalaksanaan
Dengan kondisi seperti ini,
lakukan tes otoskopi, tindakan yang diambil oleh dokter spesialis THT
yaitu dengan kompres rivanol dengan meletakkan tampon di liang
telinga.



  1. Perforasi
    Gendang Telinga
Perforasi gendang telinga
adalah berlubangnya gendang telinga
Penyebab

  • Adanya
    tekanan yang tinggi di telinga tengah karena adanya sebagai akibat
    dari otitis media
  • Tertusuk
    benda keras seperti cotton bud, atau benda lainnya
  • Adanya
    trauma akustik karena bunyi yang terlalu keras
  • Trauma
    kepala
  • Perubahan
    tekanan udara secara tiba-tiba
Gejala/tanda
klinis


  • Pada
    pemeriksaan otoskopi terlihat gendang telinga berlubang
  • Terdapat
    gangguan pendengaran

  • Pada
    perforasi basah, penderita mengeluh sering merasa keluar secret dari
    telinga sedangkan pada perforasi kering pendenrita mengeluh sering
    ada angin yang keluar dari telinga
  • Tes
    audiometri terdapat gangguan jenis konduktif
Penatalaksanaan

  • Pasien
    dengan kondisi seperti ini dapat dirujuk ke dokter THT agar dapat
    diambil tindakan pengobatan maupun operasi “Timpanoplasti”
  • Pemasangan
    ABD untuk meningkatkan kualitas pendengaran




  1. KELAINAN
    ATAU PENYAKIT TELINGA TENGAH
  1. Gangguan
    Fungsi Tuba

  • Pengertian
Fungsi tuba terdapat 3 fungsi:
proteksi, ventilasi dan drainase. Jika terdapat salah satu fungsi
tersebut mengalami gangguan maka akan mempengaruhi fungsi dari
telinga tengah.
  • Penyebab

Gangguan fungsi tuba dapat
terjadi pada beberapa keadaan seperti alergi, infeksi sekitar muara
tuba, tekanan atmosfir secara tiba-tiba.
  • Gejala/tanda
    klinis

Adanya gangguan pendengaran,
terkadang disertai tinnitus. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan
perubahan warna, retraksi ke arah dalam, gerakan gendang telinga
terganggu.
  • Tes
    audiometri didapatkan jenis tuli konduktif
  • Hasil
    tes timpanometri tipe C

A.1 Tuba terbuka abnormal
Tuba terbuka abnormal adalah
tuba terbuka secara terus menerus , sehingga udara masuk ke telinga
tengah waktu bernapas.
  • Penyebab
Keadaan ini dapat disebabkan
oleh hilangnya jaringan lemak di sekitar mulut saluran tuba, sebagai
akibat turunnya berat bada yang hebat.
  • Gejala/tanda
    klinis
Keluhan pasien biasanya berupa
rasa penuh dalam telinga atau autofoni (gema suara sendiri lebih
keras). Sehingga dapat membuat penderita stress berat

A.2 Barotrauma
Keadaan dimana terjadi
perubahan tekanan secara tiba-tiba sehingga menyebabkan tuba gagal
membuka
  • Penyebab
Perubahan tekanan di luar
telinga tengah yang tiba-tiba, seperti pada waktu menyelam ataupun
pada saat naik pesawat terbang
  • Gejala/tanda
    klinis
Keluhan pasien berupa kurang
dengar, rasa nyeri dalam telinga, autofoni, perasan ada air dalam
telinga dan terkadang disertai tinnitus dan vertigo
  • Penatalaksanaan
Dengan kondisi seperti ini
harus segera diambil tindakan oleh dokter spesialis THT dengan
memberikan dekongestan local atau dengan melakukan perasat valsava.
Usaha preventif untuk
mengatasi barotraumas adalah dengan selalu mengunyah permen karet
atau melakukan perasat valsava terutama saat pesawat mulai turun
untuk mendarat.

  1. Otitis
    Media
Peradangan sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, saluran tuba, antrum mastoid dan
sel-sel mastoid.
B.1 Otitis Media Akut (OMA)
  • Pencetusnya
    adalah infeksi saluras pernafasan atas (ISPA), terjadi sumbatan
    saluran tuba karena fungsi tuba terganggu maka pencegahan invasi
    kuman ke dalam telinga tengah juga terganggu sehingga kuman masuk ke
    dalam telinga tengah dan terjadi peradangan.
  • Gejala/tanda
    klinis

Pada OMA ini terdapat beberapa
Stadium:
  • Stadium
    Oklusi Saluran Tuba
Pada stadium ini terlihat
adanya gambaran retraksi gendang telinga akibat terjadinya tekanan
negatif di telinga tengah karena adanya absorbsi udara atau perbedaan
tekanan udara di sekitar tubuh anda.

  • Stadium
    Hiperemis/Stadium Presupurasi
Pada stadium ini tampak
pembuluh darah yang melebar pada gendang telinga atau tampak pada
gendang telinga berwarna merah.
  • Stadium
    Supurasi
Pada stadium ini mulailah
terbentuk cairan pada rongga timpani (telinga tengah), penderita akan
merasakan sakit yang begitu hebat. Terlihat gendang telinga bulging
(menonjol kearah luar)
  • Stadium
    Perforasi
Karena beberapa sebab seperti
terlambatnya pemberian antibiotika maka dapat terjadi rupture gendang
telinga dan cairanpun keluar dari telinga tengah melalui gendang
telinga ke liang telinga.
  • Stadium
    Resolusi

Bila gendang telinga tetap
utuh, maka keadaan gendang telinga normal kembali. Bila sudah terjadi
perforasi maka secret akan berkurang dan akhirnya kering. Bila daya
tahan tubuh baik dan virulensi terhadap kuman rendah maka resolusi
dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.
  • Hasil
    tes audiometri akan menunjukkan jenis tuli konduktif
  • Hasil
    timpanometri pada stadium oklusi adalah tipe C (ada gangguan fungsi
    saluran tuba), sedangkan pada stadium berikutnya akan menjadi tipe B
    (adanya sesuatu pada telinga tengah)
  • Penatalaksanaan
  • Pada
    stadium oklusi

    pengobatan terutama bertujuan untuk membuka kembali saluran
    tubasehingga tekanan negatif di telinga tengah, untuk diberikan
    tetes hidung.
  • Pada
    stadium presupurasi

    terapi yang diberikan ialah antibiotika, obat tetes hidung dan
    analgetika.
  • Pada
    stadium supurasi

    disamping diberikan antibiotika, idealnya harus dilakukan
    miringotomi. Dengan miringotomi gejala-gejala klinis lebih cepat
    hilang
  • Pada
    stadium perforasi

    sering terlihat secret banyak keluar, pengobatan yang diberikan
    adalah obat cuci telinga H₂O₂ 3% selama 3-5 hari serta
    antibiotika yang adekuat.
  • Pada
    stadium resolusi

    maka gendang telinga akan berangsur normal kembali, secret tidak ada
    lagi dan perforasi gendang telinga akan menutup kembali.

  1. KELAINAN
    ATAU PENYAKIT TELINGA DALAM
  1. Tuli
    akibat bising
Secara umum bising adalah
bunyi yang tidak diinginkan, secara audiologik bising adalah campuran
bunyi nada murni dengan berbagai frekuensi. Bising yang berintensitas
85dB atau lebih dapat mengakibatkan kerusakan pada reseptor
pendengaran di rumah siput (Koklea). Frekuensi yang terganggu jika
mengalami tuli jenis ini adalah frekuensi 3000-6000Hz, namun yang
terberat pada frekuensi 4000Hz.
Penyebab

Paparan bising yang
berlangsung lama dilingkungan kerja, selain itu ada beberapa hal yang
mempermudah seseorang menjadi tuli akibat bising ini, yaitu:
  • Intensitas
    bising yang tinggi
  • Frekuensi
    yang tinggi

  • Lama
    pajanan bising

Usia

  • Pernah
    mendapat terapi ototoksik
  • Ketahanan
    tubuh seseorang
Gejala/tanda
klinis


  • Keluhan
    pendengaran dapat diseertai tinnitus atau tidak
  • Sulit
    menangkap percakapan pada kekerasan biasa dan bila sudah berat suara
    yang keraspun sulit di tangkap
  • Pasien
    yang datang diketahui pernah bekerja dilingkungan bising selama 5
    tahun atau lebih
  • Hasil
    audiometri nada murni didapatkan tuli sensorineural dengan penurunan
    pada frekuensi 3000-6000Hz, sering terdapat takik (Notch) pada
    frekuensi 4000Hz
Penatalaksanaan

  • Penderita
    sebaiknya dipindahkan di tempat dia bekerja yang terlalu bising,
    atau memakai alat pelindung telinga
  • Menggunakan
    ABD yang sesuai dengan kebutuhan penderita

  1. Tuli
    Akibat Ototoksik
Tuli karena mengkonsumsi obat
yang bersifat racun
Penyebab

Obat-obatan yang bersifat
meracuni telinga /ototoksik ada beberapa macam, yaitu:
  • Obat-obatan
    golongan aminoglikosida/antibiotika yang biasanya diberikan jika
    pasien yang infeksi, termasuk obat ini adalah streptomisin,
    Neomisin, kanamisin, Gentamisin, Tobramisin, dll
  • Obat-obatan
    Loop Diuretics
  • Obat-obatan
    anti inflamasi
  • Obat
    anti malaria

  • Obat
    anti tumor
  • Gejala/tanda
    klinis
  • Tinitus,
    yang disebabkan ototoksik memiliki cirinya kuat dan bernada tinggi
    berkisar 4000Hz sampai 6000Hz

  • Tuli
    Sensorineural dapat bersifat unilateral dan bilateral, derajatnya
    dari ringan sampai ringan sampai berat.
  • Terkadang
    terdapat gangguan keseimbangan

Penatalaksanaan

  • Bila
    pada waktu pemberian obat-obat ototoksik terjadi gangguan
    pendengaran sensorineural
  • Pemasangan
    ABD yang tepat



  1. Presbikusis
Tuli akibat usia lanjut
(Proses degeneratif)
Penyebab

  • Perubahan
    proses degeneratif pada telinga dalam diduga berhubungan dengan
    faktor-faktor seperti pola makanan, metabolism tubuh, infeksi,
    bising, dan gaya hidup
  • Proses
    penurunan fungsi pendengaran menyebabkan perubahan pada struktur
    koklea dan saraf VIII (saraf pendengaran), seperti penurunan fungsi
    pada sel-sel rambut di dalam rumah siput.
Gejala/tanda
klinis


  • Tampak
    gendang telinga suram
  • Tes
    Audiometri terdapat gangguan sensorineural ringansampai berat pada
    nada tinggi, biasanya bilateral, konfigurasi audiogram cenderung
    menurun.
  • Dapat
    mendengar suara percakapan tetapi tidak mengerti percakapan

  1. Tinitus

Gangguan pendengaran dengan
keluhan perasaan mendengar bunyi tanpa adanya rangsangan bunyi dari
luar. Keluhan dapat berupa bunyi mendengung, mendenging, menderu,
atau mendesis.
Penyebab

  • Terpapar
    bising yang terus menerus
  • Akibat
    obat-obatan yang dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus
  • Hipertensi
  • Adanya
    neuroma akustik
Gejala/tanda
klinis


  • Penderita
    mengeluh selalu ada suara didalam kepala atau telinganya meskipun
    tidak ada stimulus suara diluar

  • Terjadi
    penurunan pendengaran dari derajat ringan sampai berat
Penatalaksanaan



  • Pemberian
    konseling psikologi agar penderita, makin lama makin bisa menerima
    kenyataan
  • Pemeberian
    stimulus elektro akusitk dengan intensitas suara yang lebih keras
    dari tinnitus-nya.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: Jumat, Juni 20, 2014

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum Membeli alat bantu dengar anda harus..