Telinga manusia dapat mendengar suara dari frekuensi 20 – 20.000 hertz. Apakah frekuensi itu? Frekuensi adalah ukuran yang dipakai untuk menyatakan tinggi rendahnya suara. Contohnya, suara laki-laki dan perempuan. Suara laki-laki dibedakan menjadi tenor, bariton, dan bas. Sedangkan suara perempuan dapat dibedakan menjadi alto, messo sopran, dan sopran.
Bagian atau area dari otak yang bertanggung jawab untuk produksi suara, pengolahan bahasa, pemahaman bahasa, dan mengontrol syaraf-syaraf di wajah disebut Area Broca. Area Broca terletak di lobus frontalis korteks otak besar. Area Broca ini mulai bekerja ketika syaraf pendengaran terbentuk dan mendengar suara. Sedangkan syaraf pendengaran mulai terbentuk ketika janin berusia tiga bulan di dalam kandungan. Ini berarti janin yang berusia tiga bulan dalam kandungan sudah dapat mendengar suara ibunya. Suara dan bahasa ibunya ini menjadi bahasa pertama anak tersebut. Sejak janin usia tiga bulan inilah Area Broca mulai bekerja memproses bahasa.
Pembentukan otak bersamaan dengan penerimaan bahasa membuat Area Broca siap menerima pemahaman lebih lanjut terhadap bahasa ketika bayi sudah keluar dari perut ibu. Ketika lahir bayi tidak langsung bisa paham akan bahasa dan tidak langsung bisa bicara. Bayi masih membutuhkan waktu selama kurang lebih satu tahun untuk dapat bicara, walaupun sudah mendengar suara sejak ketika usia tiga bulan dalam kandungan. Ini berarti anak mendengar membutuhkan waktu 1,5 tahun untuk dapat berbicara, sejak terbentuknya Area Broca hingga berusia satu tahun.
Lantas, bagaimana dengan pembelajaran mendengar dan bahasa pada anak dengan gangguan pendengaran?
Anak dengan gangguan pendengaran tidak sama dengan anak yang dapat mendengar normal. Area Broca yang seharusnya terbuka sejak janin usia tiga bulan baru akan terbuka ketika anak itu mulai memakai ABD yang TEPAT. Makna tepat disini adalah sesuai dengan tingkat pendengaran yang dibutuhkan dan selalu dipakai selama anak ini terjaga. Berarti apabila seorang anak mulai memakai ABD pada usia satu tahun, maka usia pendengarannya adalah nol bulan. Dan apabila disamakan dengan anak yang dapat mendengar normal, ia juga membutuhkan waktu 1,5 tahun untuk dapat belajar menangkap suara, mendengar, menirukan, menangkap makna, dan berbahasa dengan baik.
Bagi anak dengan gangguan pendengaran, bahasa pertamanya adalah sunyi, sehingga bahasa yang kemudian kita diajarkan menjadi bahasa keduanya. Bagaimana cara mengajarkan bahasa yang biasa kita gunakan kepada anak kita yang mengalami gangguan pendengaran sebagai bahasa keduanya? Sama seperti mengajarkan bahasa pada anak yang tidak mengalami gangguan pendengaran, prosesnya adalah mendengar – memimik – memproduksi – berbahasa. Mendengar suara pengajar. Meniru suara pengajar. Apabila salah akan dibetulkan oleh pengajar. Meniru lagi dengan dialek dan pengucapan yang benar. Dibetulkan lagi oleh pengajar. Begitu berulang-ulang dan berulang-ulang.
#alatbantudengar
Apabila kita mendapati anak kita mengalami gangguan pendengaran, hal pertama yang harus dilakukan adalah memakaikan ABD (alat bantu dengar) yang sesuai dengan kebutuhan. ABD ada dua macam, analog dan digital. ABD analog bekerja dengan memperkeras suara di semua frekuensi, termasuk noise-nya. Namun dengan kemajuan teknologi sekarang ini, noise sudah bisa dikurangi. ABD digital berbeda dengan ABD analog. Pada ABD digital terdapat fitur noise canceller, sehingga noise bisa direduksi dan suara yang dihasilkan bisa lebih bersih. Selain itu juga terdapat pembagian channel sehingga ABD bisa di-setting sesuai dengan hasil pemeriksaan ASSR.
Bagaimana kita mengetahui bahwa anak kita bisa diberikan ABD analog? Yaitu apabila hasil ASSR anak kita rata di semua frekuensi. Misalnya hasil pemeriksaan menunjukkan angka 80dB di semua frekuensi. Sedangkan apabila hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang berbeda pada setiap frekuensi pemeriksaan, maka sebaiknya diberikan ABD digital, agar bisa disetting sesuai hasil pemeriksaan. Misalkan: 80dB di 500Hz, 100dB di 1000Hz, 70dB di 2000Hz, dlsb.
Setelah anak memakai ABD yang tepat, beri kesempatan anak untuk mendengar secara alami. Sama seperti orang yang mendengar normal, yang memerlukan waktu kurang lebih 1,5 tahun untuk dapat berbahasa dengan baik. Harus diingat bahwa bahasa pertamanya adalah sunyi. Bahasa yang kita ajarkan adalah bahasa kedua. Dan sama seperti orang yang tidak mengalami gangguan pendengaran, mempelajari bahasa kedua adalah dengan mendengar – memimik – memproduksi – barulah berbahasa. Artinya anak dengan gangguan pendengaran tidak akan langsung bisa berbahasa dalam waktu tiga bulan saja, walaupun sudah memakai alat bantu dengar yang tepat, baik yang ditanam maupun yang di belakang telinga.
Demikian, semoga bermanfaat.
Anak anda sulit mendengar ????
DAPATKAN :
* FREE KONSULTASI
* FREE PEMERIKSAAN AUDIOMETRI
* FREE KUNJUNGAN KERUMAH
0 comments:
Posting Komentar